Kenapa Prompt Bahasa Inggris Lebih Efektif untuk Edit Foto dengan AI?

 


Dalam beberapa waktu terakhir, teknologi Artificial Intelligence (AI) semakin memudahkan kita mengubah foto biasa menjadi potret profesional.

Baik untuk kebutuhan personal branding di LinkedIn, konten media sosial, maupun keperluan bisnis, banyak orang kini mengandalkan AI image generator seperti MidJourney, Gemini AI, Stable Diffusion, hingga DALL·E.

Namun, ada satu pertanyaan yang sering muncul: Apakah prompt lebih baik ditulis dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia?

Jawabannya: bahasa Inggris jauh lebih efektif.

 

Mengapa Bahasa Inggris Lebih Efektif?

Ada beberapa alasan mendasar yang membuat prompt berbahasa Inggris lebih menghasilkan gambar sesuai ekspektasi:

1. Mayoritas Training Data AI Berbahasa Inggris

Sebagian besar model generatif dilatih menggunakan dataset global, yang mayoritas berasal dari sumber berbahasa Inggris. Itu berarti, kata kunci, deskripsi, dan istilah teknis dalam bahasa Inggris jauh lebih sering muncul di data pelatihan AI.

Akibatnya, ketika Anda menulis "soft cinematic lighting with dramatic shadows", AI langsung paham konteks visualnya. Sementara jika Anda menulis dalam bahasa Indonesia, misalnya "pencahayaan sinematik lembut dengan bayangan dramatis", hasilnya bisa kurang tepat karena istilah ini tidak umum di dataset. 

2. Kaya Kosakata Teknis untuk Fotografi & Sinematografi

Bahasa Inggris memiliki kekayaan kosakata teknis yang sudah menjadi standar dalam dunia fotografi dan sinematografi. Istilah seperti high resolution, depth of field, studio lighting, rim light, cinematic tone, hingga editorial portrait bukan hanya sekadar kata, tetapi sudah mengandung makna teknis yang sangat spesifik dan universal.

Ketika digunakan dalam prompt AI, kata-kata ini langsung dikenali karena memang banyak muncul dalam data pelatihan model. Sebaliknya, jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, misalnya menjadi resolusi tinggi atau nada sinematik, maknanya bisa terdengar kaku, kurang natural, bahkan ambigu bagi mesin. Hasil akhirnya pun sering tidak setepat jika menggunakan istilah asli dalam bahasa Inggris.

Inilah salah satu alasan kenapa prompt berbahasa Inggris lebih presisi: karena AI "familiar" dengan terminologi global yang baku dan terstandardisasi.

3. Deskripsi Lebih Presisi dan Estetik

Prompt dalam bahasa Inggris memungkinkan kita memberi instruksi yang lebih detail sekaligus bernuansa estetik. Misalnya:

  • "a professional LinkedIn headshot, crisp focus, soft gradient background, confident expression"
  • "moody black and white portrait with dramatic lighting and strong contrast"

Kalimat ini ringkas tapi kaya makna visual. Kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia, kadang terasa panjang, kurang natural, atau malah ambigu. 

4. Kompatibilitas Universal di Semua Platform AI

Hampir semua platform AI global mengutamakan bahasa Inggris sebagai “bahasa utama”. Jadi, dengan menggunakan English prompt, kemungkinan besar hasil gambar akan lebih konsisten, tidak peduli tools mana yang dipakai.