Industri kosmetik mata di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan mengesankan dari tahun 2020 hingga proyeksi tahun 2029.
Berdasarkan data Statista, pada 2020 pendapatan dari segmen ini tercatat sekitar US$369,64 juta, yang kemudian terus meningkat setiap tahun. Di tahun 2023, pendapatan dari kosmetik mata sudah mencapai sekitar US$518,1 juta, dan diperkirakan akan mencapai US$690,28 juta pada 2029.
Peningkatan ini mencerminkan minat konsumen Indonesia yang semakin besar terhadap produk kosmetik mata, seperti maskara, eyeliner, eyeshadow, dan berbagai produk yang menunjang penampilan mata.
Di sisi lain, pada 2022 nilai ekspor produk riasan mata dari Indonesia tersebar ke berbagai negara, dengan Singapura sebagai tujuan utama. Ekspor ke Singapura mencapai US$1.393,2 ribu , menempatkan negara ini sebagai importir terbesar untuk produk riasan mata Indonesia.
Malaysia berada di urutan kedua dengan nilai impor sebesar US$202,65 ribu, diikuti oleh wilayah Asia lainnya dengan nilai US$195,75 ribu. Thailand dan Amerika Serikat menempati posisi selanjutnya, masing-masing dengan nilai impor sebesar US$56,36 ribu dan US$51 ribu.
Negara lainnya dengan nilai impor yang lebih kecil termasuk India (US$21,35 ribu), Vietnam (US$17,06 ribu), Filipina (US$14,22 ribu), Hong Kong (US$8,17 ribu), dan Korea Selatan (US$3,55 ribu). Data ini menunjukkan distribusi ekspor produk riasan mata Indonesia ke berbagai negara dengan kontribusi terbesar berasal dari negara-negara Asia.
Data ekspor produk riasan mata dari Indonesia menunjukkan fluktuasi signifikan dari 2013 hingga 2022. Pada 2013, nilai ekspor tercatat sebesar US$4.116,37 ribu, kemudian mengalami penurunan menjadi US$3.441,34 ribu pada 2014. Tren penurunan berlanjut hingga mencapai titik terendah pada 2015 dengan nilai US$1.612,34 ribu.
Pada 2016, nilai ekspor kembali naik menjadi US$2.209,98 ribu dan terus meningkat hingga mencapai US$3.834,49 ribu pada 2018. Tahun 2019 menjadi puncak tertinggi dalam periode ini dengan nilai ekspor sebesar US$5.067,17 ribu.
Namun, pada 2020 terjadi sedikit penurunan menjadi US$4.120,23 ribu, diikuti dengan kenaikan kembali ke US$4.975,6 ribu pada 2021. Pada 2022, nilai ekspor produk riasan mata turun cukup signifikan menjadi US$1.967,96 ribu, yang merupakan salah satu angka terendah dalam satu dekade terakhir.
Data ini mencerminkan dinamika ekspor produk riasan mata Indonesia yang dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan pasar global.
Posting Komentar