Dari Bandwidth ke Value: Strategi Baru China Mobile & Huawei Monetisasi 5G-A
Gemuruh 80.000 penonton di Stadion Shanghai pada 21 September 2025 bukan hanya tentang laga sengit antara Shanghai Shenhua dan Chengdu Rongcheng. Di balik hiruk-pikuk itu, berlangsung demonstrasi teknologi yang lebih besar: bagaimana operator telekomunikasi mengubah kemampuan jaringan canggih menjadi sumber pendapatan baru.
Bagi para jurnalis yang diundang Huawei hari itu, pertandingan tersebut bukan sekadar tontonan olahraga—melainkan eksperimen komersial berskala kota. Saat para suporter bersorak dan mengunggah video ke media sosial tanpa jeda meski di tengah kepadatan sinyal ekstrem, China Mobile Shanghai sedang menguji 5G-A network monetisation strategy pertamanya. Di balik layar, semua itu digerakkan oleh solusi GainLeap dan infrastruktur nirkabel cerdas milik Huawei.
Dari tribun media, tantangannya terlihat jelas: memastikan puluhan ribu pengguna bisa mengunggah, menonton, dan bertransaksi serentak tanpa penurunan performa jaringan. Untuk itu, sekadar menambah bandwidth jelas tidak cukup.
Langkah Berani: Menjual “Pengalaman”, Bukan Sekadar Koneksi
China Mobile Shanghai kini menjadi operator pertama di Tiongkok yang meluncurkan paket layanan 5G-Advanced (5G-A) dengan pengalaman yang berbeda untuk tiap pelanggan. Di dunia telekomunikasi yang sudah jenuh pelanggan, langkah ini dianggap sebagai upaya keluar dari perang harga menuju strategi berbasis nilai.
Mereka menamainya “5G-A Exclusive Package for Shenhua Football Fans.” Paket ini dirancang bukan hanya menjual kecepatan internet, tapi juga menjual pengalaman stadion digital—sebuah cara mengonversi kemampuan elastis jaringan 5G-A menjadi nilai tambah yang bisa dirasakan dan dihargai pengguna.
Di sinilah muncul inovasi model bisnis baru: bagaimana 5G-A bisa dijual sebagai layanan premium berbasis komunitas. Dalam hal ini, komunitasnya adalah penggemar Shanghai Shenhua, sekitar 200.000 orang.
Paket Penggemar: Gabungan Teknologi dan Emosi
Melalui kolaborasi dengan klub sepak bola Shanghai Shenhua, pelanggan yang membeli paket tahunan ini mendapatkan beragam manfaat:
- Akses prioritas dengan jaringan 5G-A berkecepatan tinggi,
- Hak menonton semua pertandingan lewat layanan streaming Migu,
- Unduhan video ringback tone tanpa batas,
- Dan pernak-pernik resmi klub Shenhua.
Dengan kata lain, paket ini menggabungkan infrastruktur digital dengan ikatan emosional. Bagi China Mobile, inilah cara baru mendongkrak pendapatan tanpa harus terus berburu pelanggan baru. Bagi para fans, ini bentuk keterlibatan yang lebih dalam—menonton, berinteraksi, dan membagikan momen dari stadion dengan koneksi yang dijamin lancar.
Di Balik Layar: Otak Cerdas Huawei
Secara teknis, proyek ini bersandar pada portofolio teknologi Huawei. GainLeap menjadi komponen kunci—solusi yang mampu mengenali pelanggan premium 5G-A dan secara otomatis mengalokasikan kanal kecepatan tinggi dengan sistem three-component carrier (3CC).
Inti dari model monetisasi ini justru ada di sini: diferensiasi performa yang nyata antara pengguna biasa dan pelanggan premium.
Selain itu, papan nirkabel cerdas (intelligent wireless boards) milik Huawei memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menganalisis secara real-time jenis layanan, tujuan pengalaman pengguna, dan status sumber daya jaringan—semuanya dalam hitungan milidetik.
Hasilnya tidak main-main. Berdasarkan uji coba China Mobile Shanghai:
- Waktu pemindaian kode QR berkurang hingga 47%,
- Unggah foto ke WeChat 25% lebih cepat,
- Kecepatan live streaming naik 27%,
- Dan rasio video definisi tinggi meningkat 11%.
Jaringan yang Tumbuh Bersama Stadion
Untuk mendukung uji coba berskala besar di Stadion Shanghai, China Mobile dan Huawei memasang 32 unit pRRU baru di area tribun bawah, menggandakan kapasitas jaringan. Setiap pintu eskalator dilengkapi perangkat 4.9 GHz EM guna menutup area dead spot.
Lebih dari 40 insinyur disiagakan di lokasi selama pertandingan, mengawasi performa jaringan secara real-time dan melakukan penyesuaian dinamis bila diperlukan.
Di luar stadion, cakupan 5G-A juga sudah menjangkau seluruh area di dalam Jalan Lingkar Luar Shanghai, lima kota baru di pinggiran, serta 21 jalur metro. Ini bukan sekadar proyek teknologi—melainkan proof of concept bahwa jaringan masa depan memang sudah siap beroperasi secara komersial.
Dari Tribun Penonton ke Dompet Digital
Bagi penggemar di lapangan, manfaatnya langsung terasa. Pembayaran nirkontak untuk makanan dan suvenir berjalan cepat, unggahan video tanpa lag, dan interaksi media sosial berlangsung nyaris instan, bahkan saat puluhan ribu orang melakukan hal yang sama.
Inilah pengalaman yang dijual China Mobile: sensasi digital tanpa jeda di tengah keramaian ribuan orang. Pertanyaannya tinggal satu—apakah pengguna benar-benar mau membayar lebih untuk pengalaman sejenis ini?
Secara komersial, jawabannya belum pasti. Namun dari sisi teknis, peluncuran perdana pada 21 September menunjukkan bahwa infrastruktur 5G-A kini bukan lagi janji di atas kertas, melainkan kenyataan yang bisa dirasakan langsung.
Implikasi Industri: Model Baru, Harapan Baru
Langkah China Mobile Shanghai bisa menjadi petunjuk arah baru bagi operator telekomunikasi di seluruh dunia. Selama ini, industri menghadapi dilema yang sama: investasi besar untuk jaringan generasi baru, tapi pertumbuhan pendapatan yang stagnan.
Dengan 5G-A, operator berusaha naik kelas—tidak lagi menjual “kecepatan,” tapi menjual pengalaman bernilai tambah yang relevan dengan komunitas pengguna tertentu.
Bagi Huawei, ini juga menjadi pembuktian bahwa kecerdasan buatan di tingkat infrastruktur bukan sekadar slogan pemasaran. Kemampuan AI untuk mengalokasikan sumber daya dalam hitungan milidetik membuka peluang bagi model bisnis yang sebelumnya tak mungkin dilakukan.
Masa Depan 5G-A: Dari Koneksi ke Ekosistem Nilai
China Mobile Shanghai menargetkan 200.000 penggemar Shenhua sebagai pasar awal—angka yang cukup untuk menguji kelayakan model bisnis ini. Bila sukses, pendekatan “pengalaman berbasis komunitas” ini bisa menjadi cetak biru baru bagi operator lain, dari sepak bola hingga konser musik dan e-sports.
Ketika industri telekomunikasi global masih mencari cara memonetisasi investasi 5G yang mahal, eksperimen Shanghai ini menawarkan satu kemungkinan: jaringan bukan lagi sekadar infrastruktur, tapi juga arena baru untuk menciptakan nilai ekonomi berbasis pengalaman manusia.
Dan di tengah sorak-sorai 80.000 penonton yang berbagi momen digital tanpa hambatan, barangkali di sanalah masa