Indonesia merupakan destinasi yang menarik bagi investasi asing langsung (FDI) dari negara-negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan. Kedua negara ini tak hanya membawa modal, tetapi juga pekerja terampil yang kemudian berkontribusi pada remitansi yang dikirim kembali ke negara asal mereka.
Sebuah studi Fawaiq, M. (2024) di Montenegrin Journal of Economics menyoroti bagaimana FDI dari Jepang dan Korea Selatan, serta remitansi yang dikirim dari pekerja asing ini, memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Studi ini memberikan wawasan tentang dinamika investasi dan tenaga kerja internasional di Indonesia serta bagaimana hal tersebut saling mempengaruhi.
Berdasarkan analisis dengan pendekatan Vector Autoregression (VAR), hasil menunjukkan bahwa FDI dari Korea Selatan dan remitansi pekerja dari Jepang dan Korea Selatan memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sementara itu, investasi Jepang dan remitansi pekerja Jepang tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini menegaskan bahwa faktor remitansi pekerja dari Korea Selatan mempengaruhi keputusan investor Korea untuk menanamkan modal di Indonesia, sementara investasi Jepang cenderung berfokus pada aspek produktivitas tanpa ketergantungan besar pada remitansi.
Daya Tarik Indonesia bagi Investasi Jepang dan Korea Selatan
Sebagai negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, Indonesia menawarkan banyak faktor menarik bagi investor asing. Indonesia memiliki pasar yang luas, pembangunan infrastruktur yang pesat, stabilitas politik yang baik, serta tenaga kerja yang beragam dan berbiaya kompetitif.
Selain itu, dukungan kebijakan pemerintah yang pro terhadap investasi semakin memantapkan posisi Indonesia sebagai tujuan investasi utama di kawasan Asia Tenggara.
Perjanjian kerja sama ekonomi antara Indonesia dan kedua negara ini, seperti IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement) dan IK-CEPA (Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement), turut memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dengan Jepang dan Korea Selatan.
Kerja sama ini memungkinkan kedua negara meningkatkan investasi di sektor manufaktur, terutama otomotif dan elektronik, yang menjadi kekuatan utama produk-produk Jepang dan Korea di pasar global.
Remitansi: Manfaat Lain dari Investasi Asing
Investasi asing dari Jepang dan Korea Selatan tidak hanya meningkatkan produktivitas dalam negeri tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga negara mereka di Indonesia.
Para pekerja ini mengirimkan sebagian penghasilan mereka kembali ke negara asal dalam bentuk remitansi, yang memberikan manfaat tambahan bagi ekonomi Jepang dan Korea Selatan.
Remitansi ini menjadi salah satu indikator penting yang memengaruhi keputusan investasi dari kedua negara tersebut. Studi ini menemukan bahwa remitansi pekerja dari Korea Selatan memiliki hubungan yang erat dengan FDI yang masuk dari Korea, sementara untuk Jepang, remitansi juga terkait dengan aktivitas FDI mereka, walaupun dampaknya tidak sekuat Korea Selatan.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan memainkan peran penting dalam menarik investasi asing langsung dari Jepang dan Korea Selatan, serta meningkatkan remitansi dari pekerja asing kedua negara tersebut di Indonesia. Oleh karena itu, menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang positif merupakan langkah strategis bagi Indonesia untuk terus menarik investasi dari kedua negara tersebut.
Studi ini memberikan pandangan bahwa FDI dan remitansi memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Sebagai upaya meningkatkan daya tarik Indonesia di mata investor asing, pemerintah dapat mempertimbangkan kebijakan yang mendukung peningkatan produktivitas tenaga kerja, efisiensi regulasi investasi, serta peningkatan fasilitas infrastruktur. Di sisi lain, kebijakan yang mendorong investasi lokal untuk berekspansi ke luar negeri bisa menjadi langkah strategis agar Indonesia juga dapat menikmati manfaat remitansi seperti yang dialami Jepang dan Korea Selatan dari investasi di Indonesia.
Fawaiq, M. (2024). Causality between FDI inflow, worker remittance outflow, and indonesia's economic growth. Montenegrin Journal of Economics, 20(4), 99-111. doi:https://doi.org/10.14254/1800-5845/2024.20-4.9
Posting Komentar